Minggu, 15 Januari 2012

Berniatlah

Rasullullah bersabda, "Innamal A'malu Binniyat. Wainnamal Likullimriimaanawa."
Begitulah Rasul SAW telah mengingatkan kita bahwa apapun yang kita lakukan akan tergantung kepada niatnya.
Seseorang yang hijrah ke Islam karena ingin menikahi seoarang gadis Islam, dan jika itulah niatnya maka ia hanya akan mendapatkan seorang gadis islam. Kalau orang bersedekah supaya ia dipilih menjadi seorang bupati maka ia ya cuma mendapatkan itu. Itupun kalo dipilh, kalau tidak? hmmmm.....

Karena itu, melalui tulisan singkat ini, saya ingin mengajak kita untuk meluruskan niat kita. Jika bersedekah, maka luruskanlah niat bersedakah karena Allah SWT.

Memang sedekah tidak harus ikhlas. Tapi marilah kita sedekah dengan membiasakan niat karena Allah sehingga nantinya kita akan mendapatkan ridhoNya.

Sedekah terang-terangan itu baik
sedekah  diam-diam lebih baik
yang tidak baik:
Diam diam tidak sedekah.
Apalagi, terang-terangan tidak sedekah


Seberapa sedekah saya? Sedekah memang didasarkan kepada kemampuan. Tetapi yang lebih menentukan adalah kemampuan untuk berbagi (berapa besar yang sanggup disedekahkan). Karena itu:

Sedekah sedikit itu baik.
Tapi lebih baik sedekah banyak-banyak, walaupun tidak ikhlas.
Nanti kalau sudah terbiasa ngasih banyak-banyak, karena sudah terbiasa, maka kita akan sampai pada keikhlasan itu.

Apa yang dapat saya sedekahkan?
Bisa uang, bisa barang, bisa tenaga, bisa ilmu, bisa apa saja yang dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh orang lain.

Bisa barang baru, bisa juga barang bekas. Bisa barang yang masih bisa dipakai. Bagaimana dengan barang yang sudah tidak dapat digunakan? Sebaiknya kita menggunakan hati kita untuk menentukannya.

Semoga tulisan singkat ini membawa manfaat bagi kita semua. Khususnya bagi diri saya.
Salam buat seluruh keluarga, teman-teman dan tetangga.
Mari kita ajak mereka meluruskan niat untuk semata-mata karena Allah Subhaanahu Wata'aala.